Kamis, 10 Maret 2016

Temukan Indikasi Polio, PIN Sasar 52.857 Anak
PIN POLIO: Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus memberikan imunisasi polio pada saat pencanangan PIN Polio di Kubu Raya
KUBU RAYA – Untuk menunjang optimalisasi pencapaian target pemberian imunisasi polio bagi anak-anak di Kubu Raya, saat ini Dinas Kesehatan Kubu Raya telah menyediakan 755 pos Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang tersebar di sembilan kecamatan Kubu Raya.
“Masing-masing pos PIN  itu kami sediakan satu hingga dua orang petugas kesehatan ditambah dengan tiga orang kader. Dengan total sekitar 2.200 petugas kesehatan termasuk kader yang bertugas memberikan imunisasi polio,” kata Berli Hamdani, usai menghadiri pencanangan PIN Polio di Kubu Raya, Selasa (8/3) di Halaman Kantor Camat Sungai Raya.
Kata Berli, hingga saat ini pemberian imunisasi polio di Kubu Raya belum mencapai target yang ditetapkan, karenanya Dinas Kesehatan setempat terus meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan sejumlah pihak agar pemberian imunisasi polio di Kubu Raya bisa bertambah dibanding tahun sebelumnya.
“Target kami sebenarnya pemberian imunisasi polio itu harusnya 80 persen, namun  hingga saat ini baru tercapai sekitar 69 persen, semoga saja dengan adanya upaya peningkatan kinerja dan kerjasam dengan sejumlah pihak terkait lainnya tahun ini bisa melampaui target yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Salah satu kendala yang dinilai menjadi alasan masih banyak orang tua yang terkesan enggan memberikan imunisasi polio bagi anak-anaknya lantaran dari hampir sebagian besar Posyandu yang ada di Kubu Raya statusnya masih pratama sehingga baru sebatas memberikan pelayanan. “Dari sekitar 460 Posyandu yang ada di Kubu Raya hingga sekarang masih 72 persen Posyandu yang statusnya pratama. Biasanya jika status Posyandunya sudah mencapai level mandiri atau pratama tidak hanya sekedar memberikan pelayanan namun juga lebih proaktif dan lebih banyak program yang diberikan sehingga meningkatkan daya tarik masyarakat untuk datang dan memberikan anak-anaknya imunisasi polio,”paparnya.
Pada tahun 2015 lalu petugas kesehatan Kubu Raya menemukan terdapat tiga kasus anak yang terindikasi polio, namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut hasilnya negatif. “Beberapa anak itu memang lumpuh namun hasil pemeriksaanya menunjukan sebabnyak bukan karena polio,” ucapnya.
Di tahun 2016 ini Dinas Kesehatan Kubu Raya kembali menemukan empat anak  yang terindikasi terkena polio, namun saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Sampel tinja dari beberapa anak yang terindikasi polio itu sudah kami kirim ke Litbangkes Jakarta, kalau tidak ada halangan dalam beberapa hari kedepan hasilnya sudah bisa dilihat,”ungkapnya.
Sementara  itu Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus pada PIN tahun 2016 ini pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan berusaha maksimal agar realiasasi pemberian PIN bagi anak-anak di Kubu Raya mencapai target. “Sebelumnya realiasasi pemberian imunisasi polio di Kubu Raya baru mencapai 72 persen, saya berharap seiring dengan adanya peningkatan layanan yang diberikan maka realisasi pemberian imunisasi polio tahun ini bisa jauh lebih meningkat,” ungkapnya.
Setidaknya lanjut Hermanus Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bisa memberikan imunisasai polio bagi sekitar 52.857 anak-anak dengan usia kelompok sasaran 0 hingga-59 bulan. “Bagi anak-anak yang masuk kategori tersebut bisa memanfaatkan kesempatan pencanangan PIN polio ini yang dibuka  mulai 8  hingga 15 Maret,” pungkasnya. (ash)

Senin, 07 Maret 2016

Dinas Kesehatan Kubu Raya Siapkan Rumah Tunggu Kehamilan

Nusantara

Dinas Kesehatan Kubu Raya Siapkan Rumah Tunggu Kehamilan

Sungai Raya, InfoPublik - Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya melaksanakan rapat koordinasi guna memaksimalkan Bantuan Kesehatan Bantuan (BOK) selama 3 hari, yaitu 24-26 Februari, di Gardenia Resort and Spa. Perwujudannya dengan pembentukan sejumlah rumah tunggu bagi ibu hamil.
Pesertanya terdiri dari 5 orang perwakilan setiap puskesmas yang berjumlah sekitar 20 unit se-Kabupaten Kubu Raya. Rapat dihadiri oleh Kadis Kesehatan Provinsi Kalbar, Andy Jap, serta Kadis Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Berli Hamdani.
Kadis Kesehatan Provinsi Andy Jap meminta seluruh petugas bisa menyemangati dirinya untuk mewujudkan program pemerintah, terhadap pelayanan kesehatan. Melalui BOK ini tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Dalam hal ini pelayanan kesehatan ini, puskesmas menjadi ujung tombak. Jadi kita ingin petugas ini bisa lebih semangat dalam mewujudkan program kesehatan. Yang pada prinsipnya masalah anggaran, tidak menjadi alasan masyarakat tidak mendapatkan pelayanan," ujarnya, Rabu (24/2).
Untuk itu, pembentukan sejumlah rumah tunggu di seluruh daerah di Kalbar sesuai kebutuhannya, khusus untuk daerah-daerah yang terisolasi dan sulit dilalui. Akan dibentuk sejumlah rumah tunggu. Fungsinya nanti rumah tunggu ini bisa digunakan oleh ibu hamil (bumil) pada saat menunggu proses kelahirannya. (Gie/toeb)

Pesisir Dan Perdalaman Kubu Raya Minim Tenaga Medis

Nusantara

Pesisir Dan Perdalaman Kubu Raya Minim Tenaga Medis

Sungai Raya, InfoPublik – Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pesisir dan pendalaman Kabupaten Kubu Raya belum maksimal. Hal itu lantaran minimnya tenaga medis, terutama dokter dan bidan desa jadi kendala utama.
Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, dr Berli Hamdani GS MPPM, mengatakan, tingginya kebutuhan tenaga medis di wilayah pesisir, baik dokter maupun bidan desa seiring pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur yang terjadi. Begitu pula dengan penambahan jumlah penduduk di desa-desa kawasan pendalaman dan pesisir. “Permintaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan cukup tinggi, sehingga Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, khususnya Dinas Kesehatan harus dapat mencari solusi mengatasi masalah ini,” terang Berli, Jumat, (26/2).
Sampai saat ini, paparnya, masyarakat masih mendambakan pelayanan dokter di wilayah pesisir Kubu Raya, khususnya dokter umum dan dokter gigi. “Di beberapa pusat kesehatan desa, tenaga bidan juga masih belum terpenuhi,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, khususnya Dinas Kesehatan tidak mau pelayanan kesehatan terus terhambat. Jika pelayanan kesehatan semakin baik, maka millennium Development Goals (MDGs) juga meningkat. “Kita ingin pelayanan kesehatan maksimal dan menyeluruh bagi masyarakat,” harapnya. (Mc.Kubu Raya/Wulan/Eyv)
Sumber:

Nusantara

Bakti Kubu Raya Untuk Bebas Polio

Kubu Raya, InfoPublik - Dalam rangka kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya telah membentuk sebanyak 775 pos yang terdiri dari puskesmas, posyandu, poskesdes, rumah sakit, sekolah dan lainnya yang telah ditunjuk langsung. Dalam memberikan vaksin polio serempak di sembilan kecamatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 8-15 Maret 2016.
Kasie Imunisasi dan Penyakit Dinas Kesehatan Kubu Raya, Wan Iwansyah mengatakan, untuk mewujudkan Dunia Bebas Polio di tahun 2020, pihaknya menargetkan 52,857 balita yang berusia 0 hingga 59 bulan untuk di vaksinisasi.
”Pada tahun 2020 jika kita tidak menemukan kasus penyakit Polio yang diakibatkan oleh virus liar, maka vaksin Polio tersebut tidak lagi digunakan dalam pelayanan pasien dan dianggap penyakit Polio itu sudah hilang di muka bumi,” ucapnya saat ditemui diruangan kerjanya, Selasa (1/3).
Untuk mengoptimalkan program nasional, pihaknya sudah memberikan sosialisasi terhadap puskesmas-puskesmas dan para tenaga kader. Terkait dengan pengiriman logistic ke daerah terpencil dirinya menerangkan khusus dalam menjamin mutu vaksin-vaksin tersebut wajib memakai suhu 2 hingga 8.
“Kalau diluar suhu tersebut maka vaksin cepat rusak. Vaksin-vaksin tersebut sangat sensitive terhadap suhu panas. Dalam pelayanan dan penyimpanan vaksin-vaksin tersebut kami sudah menyediakan Cool Pack,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Sungai Durian Kecamatan Sungai Raya, dr. Yudi Paulian H mengatakan pihaknya sudah menjadwalkan di wilayah kerjanya. 110 pos dalam kegiatan PIN akan melayani masyarakat.
“Kalau di Kota Pontianak buka Pos Pin di Pelabuhan Dwikora. Maka kami akan membuka Pos di Kantor Kesehatan Pelabuhan Lanud Supadio. Kita juga melibatkan kader-kader Posyandu serta tenaga medis dari puskesmas,” terangnya. (MC/KubuRaya/ird/Kus)
Sumber: 
http://infopublik.id/read/147469/bakti-kubu-raya-untuk-bebas-polio.html

Selasa, 16 Februari 2016

Kubu Raya kembali liburkan sekolah akibat kabut asap

Kubu Raya kembali liburkan sekolah akibat kabut asap


Sejumlah pengendara melintasi jalan yang diselimuti kabut asap di Jalan Tanjung Raya, Pontianak, Kalbar, Rabu (16/9/15). (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)


Sungai Raya, Kalbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, kembali meliburkan sekolah dari tingkat PAUD hingga SMA sampai Rabu mendatang karena kabut asap masih pekat dan dikhawatirkan membahayakan kesehatan.

"Saat ini, kondisi asap semakin tebal di beberapa daerah, semua pelajar yang baru sampai di sekolah kembali diliburkan, hingga Rabu mendatang. Jadi mulai besok, kami diliburkan hingga hari Rabu mendatang dan masuk kembali pada hari Kamis," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kubu Raya H. Anruardi, di Sungai Raya, Senin.

Dia menjelaskan, Pemerintah Kubu Raya mengeluarkan keputusan tersebut berdasarkan surat edaran Bupati Kubu Raya H Rusman Ali kepada seluruh sekolah. 

"Ini tahap kedua, sampai Kamis depan baru masuk, dimana ini dilakukan berdasarkan edaran Pemda (Bupati) melalui Kadis dan di teruskan ke Camat UPT Pendidikan, hingga ke wali murid. Edaran tersebut, melarang anak-anak main di luar, karena ini berbahaya, udaranya untuk diisap," tuturnya.

Sementara Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus, menyatakan, kabut asap pada hari ini, Senin (28/9), sudah masuk kategori sangat berbahaya sehingga siswa-siswa dipulangkan lebih awal. 

"Sekolah kita liburkan hingga hari Rabu dan Kamis (31/9) mulai masuk kembali sekolah seperti biasa. Jika asap semakin menjadi, pihak pemerintah akan kembali meliburkan sekolah," katanya.

Dia menjelaskan, asap yang menyelimuti Kubu Raya saat ini merupakan asap pembakaran lahan warga yang berada di wilayah Kubu Raya dan sekitarnya. Dengan kondisi udara yang dapat membahayakan kesehatan ini, Pemkab Kubu Raya menginstruksikan supaya kegiatan belajar dialihkan ke rumah masing-masing.

Kendati kegiatan belajar mengajar diliburkan, Hermanus meminta para siswa tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan.

"Kalaupun harus keluar rumah, gunakan masker sebab diliburkannya aktivitas sekolah guna menghindari dampak buruk dari kabut asap," katanya.

Berkaitan dengan kabut asap ini, lanjut Hermanus, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, baik Dinas Kehutanan, Manggala Agni maupun Dinas terkait lainnya. 

"Tanggal 21 lalu, kami sudah melaksanakan rapat koordinasi. Memang dalam hasil rapat, kami ada kekurangan, namun kita tetap berupaya agar asap ini bisa dikurangi," katanya.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Sumber:

Kuburaya dan Sekitarnya Waspada DBD



Berita Pontianak-Diskes Kubu Raya bentuk Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Sekolah. Langkah tersebut merupakan upaya dari diskes sebagai antisipasi untuk menekan kasus Demam Berdarah di Kubu Raya.

Kepala Dinas Kesehatan Berli Hamdani menilai penanggulangan kasus demam berdarah harus bersifat komprehensif dan harus melibatkan semua pihak. Alasan kenapa kita memilih sekolah dengan melibatkan siswa kerena pembangunan kesehatan juga penting untuk dilakukan melalui warga sekolah.

"Siswa merupakan kelompok usia yang memiliki kecendrungan aktif dalam pergaulan. Sehingga pesan-pesan pembangunan kesehatan di sekolah akan mudah tersampaikan," ujarnya saat menjadi pembina pada apel kesiapsiagaan DBD di SMAN 1 Sungai Raya, Senin (11/1/2016).

Dirinya mengatakan untuk kasus DBD di Kubu Raya pada tahun sepanjang tahun 2015 cendrung mengalami penurunan kasus. Tercatat hanya terdapat 123 kasus DBD dengan korban meninggal sebanyak tiga orang. Sementara pada tahun 2014 lalu tercatat 603 kasus dengan 9 orang meninggal.

"Untuk korban meninggal sendiri masih menjadi keprihatinan bagi kita. Pada tahun ini masuknya kita pada kondisi cuaca pancaroba waktu dimana kasus DBD akan rentan terjadi," ujarnya.

Selain langkah preventif, dengan membentuk Jumantik di sekolah. Kita juga telah menyiapkan bubuk abate sebanyak 5 ton melalui APBD. Selain itu kita juga telah menyiapkan pengajuan bubuk abete ke Kemenkes sebanyak 30 ton.

"Akan tetapi untuk pemenuhannya dari Kemenkes akan disesuaikan dengan ketersedian dari Kemenkes sendiri," katanya.
Sumber:
http://www.beritapontianak.xyz/2016/01/kuburaya-dan-sekitarnya-waspada-dbd.html

MASIH KURANGNYA TENAGA KERJA BIDANG KESEHATAN di KUBU RAYA

Sungai Raya –  Kurangnya tenaga untuk kesehatan di Kubu Raya hal ini diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten kubu Raya Berli Hamdani, terutama di pos pelayanan kesehatan di pesisir Kecamatan Teluk Pakedai, Batu Ampar, Kubu dan Terentang.

Pihaknya sudah mengajukan permohonan pemunuhan kebutuhan ketenaga kesehatan melalui Program Nusantara Sehat dari kementrian Kesehatan RI khusus untuk di wilayah terpencil dan pesisir.

“Kemenkes RI pada awal tahun 2016 akan meluncuran program kesehatan, dari program tersebut nantinya akan menurunkan tenaga kesehatan yang meliputi perawat, bidan dan dokter di daerah terpencil dan sangat terpencil,”, Ungkap Kepala Dinas Berli Hamdani, Minggu (3/1).

Selain perawat, bidan dan dokter juga ada tenaga dari kesehatan masyarakat Kesehatan Lingkungan, dan Ahli Gizi dengan masa penugasan dua tahun di daerah terpencil.

“proses perekrutan, penugasan hingga penggajiannya kita masih menuggu dari Kemenkes RI sebab di Kabupaten Kubu Raya hanya langusng memperdayakannya saja,” Ungkapnya.

Sumber: